Surabaya - Belum hilang ingatan kasus penyelewengan dana P2SEM yang nilainya puluhan miliar, anggota DPRD Jatim kini kembali disorot karena terlibat pencairan dana bantuan sosial (Bansos) dan hibah dari Pemprov Jatim yang nilainya cukup fantastis, Rp 145.335.812.000.
Dana yang bersumber dari APBD 2011 itu diterima berbagai lembaga dan unit usaha massyarakat setelah mendapat rekomendasi dari 70 anggota DPRD Jawa Timur dengan nilai bervariasi.
Data yang dilansir LSM Komunitas Nusantara itu menyebutkan dana bansos sebesar Rp 70.043.800.000 dengan jumlah proposal 862 buah. Sedangkan dana hibah sebesar Rp 75.292.012.000 yang dengan 149 proposal.
"Menurut penilaian kami ada yang janggal. Karena jumlah besaran satu dengan yang lainnya tidak jelas. Ada yang menerima puluhan juta tapi juga ada yang menerima sampai diatas Rp 10 miliar," ujar Ketua LSM Komunitas Nusantara Ansori kepada wartawan di salah satu rumah makan di kawasan Gubeng, Selasa (19/7/2011).
Yang menarik, data yang ditemukan di Biro Administrasi Pembangunan Pemprov Jatim, kata Ansori, ada beberapa anggota dewan yang tidak mengajukan proposal tapi mendapatkan kucuran dana hibah maupun bansos yang nilainya di atas miliaran. Ada yang mendapatkan Rp 1 Miliar hingga Rp 6,5 Miliar.
Padahal, kata Ansori, Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 51 Tahun 2007 telah mengatur tentang bantuan hibah atau bansos. Termasuk syarat dan lembaga yang bisa menerima bantuan tersebut. "Kok aneh, tidak membuat proposal tapi dapat kucuran dana. Pengajuan proposal itu harusnya disetujui camat atau lurah," tuturnya.
Ia mengatakan, setiap pengggunaan APBD, masyarakat perlu mengetahui anggaran yang digunakannya. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan dari 70 anggota dewan yang menerima dana bansos dan hibah melalui Biro Administrasi Pembangunan, juga ada anggota dewan lainnya yang menerima dana dari Biro ekonomi dan kesejahteraan.
"Kalau nanti kita menemukan ada yang fiktif atau markup, pasti akan kami laporkan ke penegak hukum," jelasnya sambil memamerkan daftar nama anggota dewan yang terlibat pemberian rekomendasi pengajuan dana hibah maupun bantuan sosial tersebut.
Sumber detiksurabaya.com menyatakan bahwa dana hibah atau bantuan sosial itu semestinya bisa cair apabila pihak yang mengajukan membuat proposal. Dan proposal itu direkomendasi oleh anggota dewan agar diajukan ke Pemprov Jatim. "Bahkan ada survei ke lapangan sekarang. Itu untuk membuktikan lembaga atau kegiatan masyarakat yang direkomendasikan dewan itu fiktif atau bukan," kata sumber ini.
Dan dana itu kata sumber ini, sesuai dengan tujuan dan kepentingan diawal adalah untuk 'meramut' konstituen di daerah pemilihannya masing-masing. "Tidak boleh dapil Tulungagung tapi merekomendasi proposal dari Banyuwangi," katanya melalui sambungan telepon.
Sementara mengaca dari pengalaman tahun sebelumnya, yaitu ketika kasus P2SEM meledak. Modus yang digunakan anggota dewan adalah memotong bantuan yang cair. Saat itu anggota dewan maupun ketua LSM yang sudah ditetapkan menjadi tersangka melakukan modus seperti itu. Uang yang seharusnya digunakan untuk pemberdayaan masyarakat malah mampir untuk kepentingan pribadi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Labels
Jakarta
kelurahan
dki
banjir
Wijaya Kusuma
jakarta barat
RW
Kecamatan
layanan masyarakat
LMK
RT
apbd
bank sampah
ktp
pemimpim masa depan
posko banjir
PKK
anggaran
e-ktp
gratis
karang taruna
peluang bisnis
pemberdayaan masyarakat
puskesmas
IMB
apbn
biaya
chip
dirjen keuangan
dprd
forum
grogol petamburan
hijau
jalan
pajak
pengangguran
rumah
rusak
sampah plastik
surabaya
syarat
terbaik
walikota
warga
10 november
BLUD
BPPMI
CSR
Dekel
HUT
KJK-PEMK
Kartu keluarga
Luas wilayah
P2SEM
PAUD.Posyandu
RSUD
Sragen
TP PKK
Ulang tahun
akte cerai
akte kematian
akte lahir
alanda kariza
ambulance
apotik
asean
badan
bandara
barat
bazis
belajar
budiono
campak
capacity building
cpns
cycling
dana ppmk
dewan
earth
film
funbike
fungsi
gakin
go green
gubernur
hadiah
imunisasi
indonesian future leader
indonesian youth confrence
informasi
informasi balai kota
institusi hukum
istiqlal
jalan tol
jasa
keluarga
kemayoran
kemiskinan
kk
koalisi
kodam jaya
komunikasi
komunitas
koperasi
kota
krendang
layanan pemakaman
lsm komunitas
meleset
movies
musuh masyarakat
narkotika
nasional
no telp
outsourcing
padi
pahlawan
pajak bumi dan bangunan
pekan
pelabuhan
pelantikan
pemda
pemprov jatim
pemuda
pemudi
penting
petani
pns
polio
pt inaben jaya nusantara
ramadhan
seleksi
sensus
soekarno
sumur biopori
tambora
transportasi
walk in interview
wapres
yatim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saran dan Masukan silahkan