"Dulu saat saya menjabat sebagai Danrem Jakarta Timur sekitar tahun 2000-an, pernah juga itu terjadi tawuran antara Palmeriem dan Berlan di Matraman, Alhamdulillah bisa terselesaikan setelah dibentuk Forum Komunikasi Masyarakat Matraman (FKMM)," ujar Prijanto saat ditemui disela-sela acara silahturahmi dengan para tokoh masyarakat di Gedung Balaikota, DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (5/7/2011) malam.
Prijanto menilai pembentukan forum ini cukup efektif sebagai wadah komunikasi antar warga yang bertikai. Justru dia khawatir, kalau forum komunikasi itu diabaikan, bukan tidak mungkin aksi anarkis itu terus meluas.
"Dan itu kalau meluas, maka bencana sosial di ibukota akan semakin meluas pula," jelasnya.
Usulan ini menurutnya akan segera disampaikan pada Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo. Seperti konsep terdahulu, forum ini nantinya akan dipimpin oleh para pemuda dari kedua belah pihak yang bertikai.
"Nantinya akan dipimpin oleh para pemuda dari kedua belah pihak yang bertikai, yang memiliki kesadaran bahwa keamanan itu penting. Kemarin dalam pertemuan di Menteng sudah saya sampaikan, forum ini bisa buat kegiatan agar komunikasi terjalin baik," imbuh mantan purnawirawan TNI ini.
Prijanto juga menaruh curiga bahwa aksi-aksi brutal tersebut bukan tidak mungkin karena adanya provokasi dari pihak tertentu. Khusus yang untuk kejadian di Pasar Rumput kemarin, Prijanto mengaku mendapat laporan dari warga yang mengatakan awal mula kejadian karena ada oknum provokator yang menaiki sepeda motor lalu melepar botol ke arah mereka sehingga menyulut emosi keduabelah pihak yang merasa tidak melakukan kesalahan apapun.
"Maka dari itu dalam kesempatan ini saya ingin sampaikan jangan lah hal itu dilakukan untuk memprovokasi kelompok tertentu sehingga terjadi keributan, karena itu akan menghancurkan pembangunan yang sudah susah-susah kita bangun lalu hancur dalam sekejap," pesan Prijanto.
suber : detik.com
suber : detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saran dan Masukan silahkan