Selasa, 11 Desember 2012

85 % APBD untuk Kelurahan dan Kecamatan


BERITAJAKARTA.COM — 11-12-2012 14:32
Upaya pengawasan penggunaan anggaran dilakukan Pemprov DKI dengan memantau realisasi penyerapan anggaran di kelurahan dan kecamatan. Tercatat hingga 3 Desember 2012 penyerapan APBD DKI 2012 untuk program penguatan kelurahan dan kecamatan sudah mencapai 85,44 persen atau Rp 857,2 miliar dengan total anggaran Rp 1 triliun. Setidaknya ada lima kecamatan dan kelurahan yang penyerapan anggarannya paling besar. Diharapkan penyerapan anggaran ini bisa ditingkatkan pada pelaksanaan anggaran tahun depan.

Lima kecamatan yang penyerapan anggarannya terbesar yakni Kecamatan Sawahbesar-Jakarta Pusat mencapai 97,91 persen, Kecamatan Grogolpetamburan-Jakarta Barat hingga 96,57 persen, Kecamatan Pademangan-Jakarta Utara hingga 96,44 persen, Kecamatan Cempakaputih-Jakarta Pusat mencapai 95,56 persen, serta Kecamatan Cakung-Jakarta Timur mencapai 95,37 persen.

Sementara kelurahan yang penyerapannya tertinggi yakni, Kelurahan Lagoa-Jakarta Utara mencapai 99,52 persen, Kelurahan Manggabesar-Jakarta Barat hingga 99,35 persen, Kelurahan Kalisari-Jakarta Timur 99,28 persen, Kelurahan Cengkarengbarat-Jakarta Barat mencapai 99,18 persen, serta Kelurahan Keagungan-Jakarta Barat hingga 99,16 persen.



Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Fadjar Panjaitan, mengucapkan terima kasih kepada para lurah dan camat yang telah melaksanakan tugasnya dengan maksimal sehingga penyerapan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) rata-rata telah mencapai 85,44 persen. Namun demikian, para lurah dan camat diminta bisa meningkatkan kinerjanya lagi, sehingga penyerapan bisa lebih maksimal.

Sebab, terdapat juga lima kecamatan dan kelurahan yang pencapaiannya masih rendah yaitu, Kecamatan Durensawit-Jakarta Timur hanya 30,56 persen, Kecamatan Penjaringan-Jakarta Utara 42,52 persen, Kecamatan Tanahabang-Jakarta Pusat 43,73 persen, Kecamatan Tebet-Jakarta Selatan 45,99 persen, dan Kecamatan Pesanggrahan-Jakarta Selatan hanya 47,95 persen.

Sedangkan kelurahan yang masih rendah penyerapannya yakni, Kelurahan Petukanganutara-Jakarta Selatan 57,58 persen, Kelurahan Cipulir-Jakarta Selatan 60,04 persen, Kelurahan Pasarmanggis-Jakarta Selatan 62,65 persen, Kelurahan Pejatentimur-Jakarta Selatan 64,57 persen, serta Kelurahan Gandariautara-Jakarta Selatan 65,27 persen.

"Diharapkan bagi camat dan lurah yang penyerapannya tertinggi, agar dapat dipertahankan. Sementara bagi yang penyerapannya masih rendah, diharapkan dapat memperbaiki kinerjanya," kata Fadjar, saat Pengarahan Pelaksanaan Rembuk RW Tahun 2013, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (11/12).

Dalam kesempatan yang sama, Fadjar juga mengingatkan para lurah dan camat untuk melaksanakan rembuk RW untuk menjalankan program-program yang akan dimasukkan dalam APBD 2014. Rembuk RW tersebut akan dimulai pada Januari tahun depan. "Rembuk RW ini untuk mengakomodir usulan dari warga yang akan dimasukkan dalam rencana kerja kelurahan dan kecamatan 2014," ujarnya.

Setelah di tingkat RW, rembuk ini akan dilanjutkan di tingkat kelurahan, kecamatan, kota, dan provinsi dalam forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). "Ini untuk menjaring aspirasi masyarakat, dengan menetapkan program- program prioritas yang diusulkan untuk penguatan kelurahan dan kecamatan dari forum Rembuk RW," jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saran dan Masukan silahkan

Arsip Blog

Pengikut

Linkedin

Kontributor