Senin, 13 Juni 2011

HUT JAKARTA KE-484, Jakarta Makin Tua !!

Jika Saja Jakarta kota metropolitan ini di ibaratkan menjadi seorang manusia pastinya orang tersebut sangat tua renta ya. Coba bayangkan saja, dengan usia 484 tahun dimana jakarta atau sebelumnya bernama BATAVIA ini sudah lahir dari tahun 1527.

sekilas tentang sejarah Batavia. 
Kendati didirikan sebagai Batavia oleh Belanda pada tahun 1527 dan dijadikan Belanda Hindia Timur pada tahun 1615, ada bukti-bukti bahwa sejak abad ke-5 masehi tempat ini sudah dihuni. Dengan rumah-rumah kolonial yang besar dan persegi, Jakarta memiliki tampilan kota Eropa. Ini juga memiliki atmosfer Timur, atau gaya "Indische", yang terbukti dengan taman-taman luas di depan rumah dan jalan-jalan lebar dengan pohon-pohon di kanan kirinya.





sekarang Jakarta seperti semua orang sudah tahu seperti apa kondisinya. disini penulis tidak mau membahas masalah kemacetan namun lebih kepada tingkat keberhasilan jakarta dari kesejahteraan bagi warganya. seperti dikutip dari Poskota tentang komitmen Jakarta 1 atau bapak Fauzi Bowo :

Menurut Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, bukti bahwa program ini jadi priorita adalah terus meningkatnya anggaran "pendidikan dan layanan kesehatan. Utamanya bagi warga miskin. “Misi Jakarta adalah menghapus kemiskinan. Ini bisa terwujud dengan pemberian layanan pendidikan dan kesehatan yang baik bagi warga, khususnya mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan,” tegas Fauzi.
Misalnya tahun ini anggaran pendidkan disediakan sekitar Rp5 triliun. Dengan anggaran sebesar itu, warga bukan hanya ditopang oleh dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang digulirkan pemerintah pusat namun juga melalui Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) yang digelontorkan dari APBD.
Hal yang sama juga terjadi pada layanan kesehatan. Untuk warga miskin tahun ini dialokasikan anggaran sekita Rp500 miliar. Dana tersebut digunakan untuk menanggung biaya pengobatan bagi warga miskin. Termasuk biaya melahirkanpun ditanggung Pemprov DKI Bagi mereka yang tidak mampu". 
semoga saja niat untuk mengentaskan kemiskinan untuk warga jakarta bisa terlaksana ya pak !
CILINCING (Pos Kota) – Walikota Jakut  Bambang Sugiono dan Deputi Gubernur Bidang Kependudukan dan Pemukiman DKI Jakarta Margani Mukhtar meresmikan,  pencanangan HUT  Jakarta ke 484 di Rumah Susun Marunda, Minggu (29/05).
apalagi hadiah untuk kota jakarta ini yang mungkin jika beliau ini manusia pasti akan minta kepada kita yang tinggal diatas permukaan kota Jakarta. nah apa yang akan kita kasih kepada kota Jakarta. sebagai contoh walikota jakarta utara menghadiahkan Jakarta dengan "484 Biota laut di pulau seribu seperti di kutip dari poskota juga:
"Sebanyak  2000 pohon diserahkan secara simbolis kepada perwakilan dari 6 kecamatan, dari jumlah itu sebanyak 484 pohon yang ditanam disepanjang pinggir pesisir pantai. Ini dilakukan karena Jakarta Utara merupakan salah satu bendeng Jakarta"

ada juga hadiah lain untuk Jakarta adalah menjadi Kota dengan peringkat 2 Nasional untuk kota yang paling banyak penderita DBD ( demam berdarah ). survey yang dilakukan oleh Incidence Rate (IR) secara nasional data Kementerian Kesehatan tahun 2010, DKI Jakarta masuk peringkat kedua provinsi yang paling banyak ditemukan kasus penyakit demam berdarah (DBD) setelah Bali.

Data dari Surveilans Aktif Rumah Sakit juga menyebutkan DBD ditemukan hampir di seluruh wilayah DKI Jakarta. Tahun 2010 ditemukan jumlah kasus sebanyak 18.006 dengan IR sebesar 202,4 per 100.000 penduduk, tak memenuhi target yang telah ditetapkan yakni kurang dari 150 per 100.000 penduduk serta Case Fatality Rate (CFR) sebesar 0,2 persen dari target kurang dari 1,0 persen. Selamat Ya. sumber : tribunnews

buat para pembaca yang ingin memberikan "Hadiah" kepada kota jakarta silahkan isi pada kolom komentar. Hadiah dapat berupa informasi positif atau kritik membangun untuk kota kita tercinta ini. sperti event akbar tahunan yang sedang berlangsung di kemayoran, apakah lebih banyak manfaatnya untuk Jakarta atau malah kebalikannya. silahkan komentar ya.







1 komentar:

  1. Jakarte sudah 13 kali ganti nama : nih sejarahnye mohon disimak.
    Adalah Fatahillah yang mengubah nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta pada 22 Juni 1527.
    Rabu, 22 Juni 2011, 11:31 WIB

    VIVAnews - Usia Jakarta nyaris 5 abad. Dari sebuah bandar kecil di muara Sungai Ciliwung, Jakarta kini berkembang menjadi kota metropolis. Tidak ada lagi rawa-rawa. Sejauh mata memandang, hanyalah gedung-gedung pencakar langit.

    Tapi tahukah Anda? Jakarta yang kini menginjak usia 484 tahun sudah 13 kali berganti nama. Data Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyebutkan, cikal bakal Jakarta adalah sebuah kota bernama Kalapa. Laporan para penulis Eropa di abad 16 menyebutkan, Kalapa saat itu menjadi bandar utama kerajaan Hindu bernama Sunda yang ibukotanya Padjajaran.

    Namun pada 22 Juni 1527, Fatahillah yang kemudian menjadi penguasa mengganti nama Sunda Kalapa menjadi Jayakarta. Sesuai Keputusan DPR Kota Sementara No. 6/D/K/1956, tanggal itu kemudian dicanangkan sebagai hari jadi kota Jakarta.

    Berikut nama-nama yang pernah menjadi sebutan untuk Jakarta:

    1. Pada Abad ke-14 bernama Sunda Kelapa sebagai pelabuhan Kerajaan Pajajaran

    2. Tanggal 22 Juni 1527 oleh Fatahilah, diganti nama menjadi Jayakarta

    3. Tanggal 4 Maret 1621 oleh Belanda untuk pertama kali bentuk pemerintah kota bernama Stad Batavia

    4. Tanggal 1 April 1905 berubah nama menjadi 'Gemeente Batavia'

    5. Tanggal 8 Januari 1935 berubah nama menjadi Stad Gemeente Batavia

    6. Tanggal 8 Agustus 1942 oleh Jepang diubah namanya menjadi Jakarta Toko Betsu Shi

    7. Pada September 1945 pemerintah kota Jakarta diberi nama Pemerintah Nasional Kota Jakarta

    8. Tanggal 20 Februari 1950 dalam masa Pemerintahan Pre Federal berubah nama menjadi Stad Gemeente Batavia

    9. Tanggal 24 Maret 1950 diganti menjadi Kota Praj'a Jakarta

    10. Tanggal 18 Januari 1958 kedudukan Jakarta sebagai daerah swatantra dinamakan Kota Praja Djakarta Raya

    11. Tahun 1961 dengan PP No. 2 tahun 1961 jo UU No. 2 PNPS 1961 dibentuk Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya

    12. Tanggal 31 Agustus 1964 dengan UU No. 10 tahun 1964 dinyatakan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya tetap sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia dengan nama Jakarta.

    13. Tahun1999, melalaui UU No 34 tahun 1999 tentang Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta, sebutan pemerintah daerah berubah menjadi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dengan otonominya tetap berada di tingkat provinsi dan bukan pada wilayah kota. Selain itu wilayah DKI Jakarta dibagi menjadi 6, yakni 5 wilayah kotamadya dan satu kabupaten administratif Kepulauan Seribu

    BalasHapus

Saran dan Masukan silahkan

Arsip Blog

Pengikut

Linkedin

Kontributor