Rabu, 28 Maret 2012

Pilihan Tepat BBM Naik?

petikan lagu yang dipopulerkan dan diciptakan oleh Virgiawan listanto nama asli dari musisi gaek IwanFals hari ini menjadi tema yang hot hari ini khususnya di jantung kota.

disana sini kita mendengar tentang aksi demo dari email,sms dan broadcast bbm tentang himbawan mengambil sikap untuk tenang serta selalu waspada.

apa sih alasan utama bbm harus dinaikkan, berikut keterangan menteri keuangan :
TEMPO.COJakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardojo memaparkan sejumlah alasan mengapa harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi harus naik. "Salah satunya karena ada lonjakkan konsumsi," kata dia dalam rapat kerja pembahasan subsidi energi antara pemerintah dan Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 26 Maret 2012.

Lonjakan konsumsi, menurut Agus, diketahui setelah pemerintah menghitung volume penggunaan BBM bersubsidi pada Januari hingga Februari 2012. Dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2012, volume konsumsi dipatok sebesar 40 juta kiloliter. Namun data empirik penggunaan BBM sepanjang Januari hingga Februari 2012 mencapai 47,8 juta kiloliter. "Terjadi lonjakan sebesar 18 persen," ujarnya.

Agus mengatakan lonjakan konsumsi ini disebabkan harga BBM bersubsidi di Indonesia yang terbilang murah. Menurut dia, ketimpangan (disparitas) harga itu perlu dikoreksi. Murahnya harga BBM pun mengakibatkan banyaknya penimbunan dan penyelundupan. "Inilah yang membuat konsumsi melonjak. Masyarakat yang mampu beli BBM nonsubsidi pun tergiur menggunakannya karena selisih harga yang amat jauh," katanya.



Untuk menekan lonjakan konsumsi BBM bersubsidi, Agus menekankan perlunya kenaikan harga. Jika hal ini tak dilakukan maka cadangan risiko volume konsumsi BBM bisa mencapai Rp 24,6 triliun. Jika angka ini ditambah subsidi BBM sebesar Rp 178 triliun, subsidi listrik Rp 65 triliun, dan cadangan risiko energi Rp 23 triliun, maka total beban subsidi yang ditanggung negara mencapai Rp 290,6 triliun, 20 persen dari anggaran negara.

Ongkos subsidi ini bahkan lebih besar dibanding belanja infrastruktur yang mencapai Rp 160 triliun. "Anggaran subsidi itu terlampau besar, apalagi konsumennya mayoritas bukan masyarakat yang pantas disubsidi," ujarnya.

Namun anggota Badan Anggaran dari Partai Golkar, Satya W. Yudha, menilai selisih penggunaan BBM bersubsidi sebesar 7,8 juta kiloliter itu hanya ketakutan pemerintah. "Harusnya jika pemerintah melakukan fungsi kontrol dan pengawasan dengan baik, selisihnya tak sebesar itu," katanya.



BERITAJAKARTA.COM — 27-03-2012 12:50
Sekitar 700 massa buruh yang tergabung dalam Serikat Bersama (Sekber) Buruh Jakarta yang terdiri dari SBTPI, KSBI, FSB DKI Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan pintu masuk Pos 9 Pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta Utara. Ratusan buruh ini menutup dan menghadang truk-truk kontainer untuk masuk maupun keluar di pintu tersebut. Mereka mengancam, jika pemerintah tetap menaikan harga BBM, massa buruh akan melumpuhkan Pelabuhan Tanjungpriok.

Sekjen SBTPI, Abdul Rosyid mengatakan, sebanyak 700 massa yang tergabung dalam Sekber Buruh Jakarta menggelar aksi unjuk rasa menentang pemerintah dalam menaikkan harga BBM. "Kami dari buruh sopir bersama buruh bongkar muat pelabuhan melakukan aksi demo dari Tanah Merdeka menuju pintu masuk Pos 9 Pelabuhan Tanjungpriok, karena pintu masuk ini merupakan pintu masuk truk barang baku dan barang jadi," ujar Rosyid, di sela-sela aksi demo, Selasa (27/3).


Indonesia kaya akan hasil bumi melimpah akan hasil lautnya serta segala kandungan hayati didalamnya. cadangan minyak bumi di Indonesia adalah hanya cukup 15 tahun lagi. ( sumber  ) tapi masih banyak sumber energy yang dapat kita kelola khususnya energy terbarukan seperti tenaga panas bumi,gas,matahari,angin,pasang surut air laut bahkan energy yang berasal dari biomass seperti pernah diketahui pertamina melakukan ujicoba dengan bio premium, bio diesel dll. putra bangsa indonesia pernah melakukan pengujian dimana rumput laut dapat menjadi alternatif energy banyak solusi yang dapat ditawarkan oleh pemerintah. Pertanyaan besarnya kapan Pemerintah mau mulai untuk investasi terhadap energy terbarukan ?


penulis setuju BBM harus naik jika mendengar alasan dari bapak menteri keuangan tanpa mengurangi rasa hormat kepada rekan-rekan yang menyampaikan aspirasi demonstrasi terhadap kenaikan BBM. akan lebih bijaksana jika pemerintah juga mulai fokus terhadap sumber - sumber energy lain selain minyak bumi dimana jika itu dilakukan akan membuka peluang -peluang usaha atau bisnis baru. kita ambil contoh pemerintah mulai investasi untuk membangun instalasi tenaga listrik Pasang surut air laut dimana indonesia 70% adalaj lautan. pastinya ini akan ada pembangunan di pesisir laut, selain meningkatkan peluang kerja, potensi usaha serta meningkatkan ketahanan nasional terutama garis batas laut Indonesia.


di China sekarang sedang digalakkan pembangunan pembangkit listrik tenaga surya dimana para pelaku industri di "Paksa" dan diberikan dorongan untuk bisa membuat solar panel yang murah namun berkualitas.
berikut kutipannya : Solar Valley City yang diperkirakan menelan 740 juta dolar AS tersebut rencananya akan menampung 100 perusahaan yang bergerak di industri energi surya, termasuk perusahaan yang memproduksi solar thermal terbanyak di dunia, Himin Solar Energy Group Ltd. dan Ecco Solar Group. Untuk mendorong bergeraknya roda industri di kota tersebut, sekurangnya 800.000 ribu orang di Dezhou dipekerjakan. (sumber)



penulis pernah menyampaikan hal ini waktu masih tergabung dengan Non Government Organization kepada kementrian ESDM namun jawaban yang diterima adalah "Energy terbarukan seperti air,angin,matahari,pasang surut air laut,tenaga panas bumi itu tidak bisa di ekspor". dengan kata lain tidak bisa dijual seperti minyak bumi dan batu bara ke luar negri.


kami tidak pernah berhenti untuk selalu memberikan informasi dan mengkampanyekan pilihan dari sumber-sumber energy yang dimiliki oleh Indonesia karena yang akan hidup di masa depan adalah anak-anak kita bukan lagi para pejabat dan penguasa hari ini.

buat teman - teman pembaca yang ingin berbagi cerita atau tukar informasi atau yang memiliki informasi perihal pilihan energy silahkan komentar atau mengisi form di bagian hubungi kami.

prinsipnya adalah tidak perlu menjadi super hero untuk menyelamatkan bumi dan lingkungan namun dengan menyamaikan informasi ini kepada sesama adalah bagian kecil kepedulian kita terhadap sesama dan lingkungan.



4 komentar:

  1. Jakarta - Pemerintah menyatakan cadangan minyak Indonesia saat ini hanya 3,7 miliar barel atau 0,3% dari cadangan minyak dunia. Tak pantas jika Indonesia mempertahankan harga BBM tetap murah.

    "Sebagai Negara net importer minyak dan yang tidak memiliki cadangan terbukti minyak yang banyak, kita tidak bijaksana apabila mengikuti harga BBM murah di Negara-negara yang cadangan minyaknya melimpah," tutur Wakil Menteri ESDM Widjajono Partowidagdo dalam tulisannya berjudul 'Kesalahan Persepsi tentang Energi di Indonesia' yang dikutip detikFinance, Selasa (27/3/2012).

    Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) ini mengatakan, Indonesia memproduksi minyak 329 juta barel, mengekspor minyak mentah 132 juta barel, mengimpor minyak mentah 99 juta barel dan Bahan Bakar Minyak (BBM) 182 juta barel di 2011 lalu, serta mengkonsumsi 479 juta barel. "Terdapat defisit minyak sebesar 150 juta barel per tahun," tegas Widjajono.

    Karena itu sangat elok jika harga BBM subsidi harus dinaikkan, karena selain menghemat anggaran, ketergantungan pada BBM dan impor minyak membuat energi alternatif dan murah sulit berkembang.

    Dikatakan Widjajono, terdapat beberapa kesalahan persepsi mengenai energi di Indonesia diantaranya:


    Indonesia adalah Negara yang kaya minyak, padahal tidak. Kita lebih banyak memiliki energi lain seperti batubara, gas, CBM (Coal Bed Methane), shale gas, panas bumi, air, BBN (Bahan Bakar Nabati), dan sebagainya
    Harga BBM harus murah sekali tanpa berpikir bahwa hal ini menyebabkan terkurasnya dana pemerintah untuk subsidi harga BBM, ketergantungan kita kepada BBM yang berkelanjutan serta kepada impor minyak dan BBM yang makin lama makin besar serta makin sulitnya energi lain berkembang
    Investor akan datang dengan sendirinya tanpa perlu kita bersikap bersahabat dan memberikan iklim investasi yang baik, padahal tidak
    Peningkatan kemampuan nasional akan terjadi dengan sendirinya tanpa keberpihakan Pemerintah, padahal tidak
    Indonesia diuntungkan dengan kenaikan harga minyak dunia, padahal tidak.
    Salah mengerti tentang Domestic Use (Penggunaan Domestik) dan Domestic Market Obligation (DMO) minyak.
    (dnl/dru)

    BalasHapus
  2. Jakarta - Bank Dunia selama ini cukup memberikan perhatian kepada Indonesia terkait kebijakan pemerintah yang masih memberikan subsidi BBM. Lembaga internasional ini selalu menyarankan Indonesia mengurangi subsidi BBM-nya atau bahkan mencabut subsidi.

    Lembaga ini menilai subsidi BBM dirasa tidak efektif untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Menurut Bank Dunia subsidi bahan bakar lebih menguntungkan rumah tangga kaya daripada merekan yang hidup miskin. Sebanyak 40% manfaat langsung dari subsidi bahan bakar dinikmati oleh 10% rumah tangga kaya.

    "Orang yang memakai mobil dengan konsumsi BBM 50 liter per minggu, dapat subsidi Rp 1 juta per bulan, 10 kali lipat dari orang yang pakai motor (Rp 100.000) dengan 5 liter per minggu, orang miskin yang nggak pakai motor dapat subsidinya lebih kecil kira-kira 10.000," kata Ekonom Bank Dunia Shubham Chaudhuri dalam seminar Bank Dunia Energy Building, Jakarta, Rabu (4/3/2012)

    Menurut Chaudhuri untuk menumbuhkan kehidupan ekonomi Indonesia, harus ada pengalihan belanja ke arah yang lebih baik seperti pendidikan dan infrastruktur dan juga menyelenggarakan program-program yang lebih bersifat sosial untuk masyarakat yang kurang mampu.

    Selam ini anggaran untuk masyarakat miskin dan rentan masih sangat kurang apabila dibandingkan dengan subsidi bahan bakar. Tercatat di 2011 pemerintah Indonesia menghabiskan 2,2% PDB untuk subsidi bahan bakar dan hanya 0,5% untuk program bantuan sosial. Dibandingkan dengan negara lainnya seperti Brasil yang menghabiskan 1,4% untuk bantuan sosial serta India yang menghabiskan 2,2%.

    Kenyataannya memang di Indonesia tingkat kemiskinan turun menjadi 12,5% di 2011. Namun di sisi lain hampir 25% penduduk Indonesia masih hidup di bawah garis 'hampir miskin' dan sangat rentan terhadap goncangan yang terkecil sekalipun.

    "Selama beberapa tahun terkhir, setengah dari rumah tangga miskin di Indonesia bukan merupakan rumah tangga miskin di tahun sebelumnya," ucap Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia Stefan Koeberle.
    (hen/dnl)

    BalasHapus
  3. 10. United Arab Emirates ($ 0.37/liter atau Rp.4.300,-/L)
    United Arab Emirates adalah sebuah negara yang menarik untuk menjadi tempat tinggal. Selain memiliki salah satu harga BBM termurah di dunia mereka juga negara terkaya nomor 4 di dunia.

    9. Bahrain ($ 0.27/litre atau Rp.3.159,-/L)
    Sebagai negara dengan luas wilayah yang kecil dan mempunyai akses yang luas pada negara-negara produsen minyak, maka jangan heran jika harga BBM di negara ini murah meriah.

    8. Qatar ($ 0.22/litre atau Rp.2.575,-/L)
    Dengan produk minyakya yang melimpah dan dengan jumlah penduduk yang tak tertlalu besar, Qatar menjadi salah satu negara terkaya di dunia. wajar saja negara ini mempunyai kemampuan untuk menjual minyak yang mahal ke luar negeri dan menjualnya dengan harga murah di dalam negeri.

    7. Kuwait ($ 0.21 / liter atau Rp.2.457,-/L)
    Hampir sama seperti di Qatar, Kuwait adalah negara nomor 5 terkaya di dunia, jadi sangat masuk akal bahwa harga BBM di Kuwait sedikit lebih murah daripada di Qatar.

    6. Libya ($ 0.14/Liter atau Rp.1.636,-/L)
    Negara yang baru saja terkena krisis pemerintahan ini adalah negara dengan cadangan minyak terbesar di Afrika dan nomer 9 di dunia. Pantas saja kalo harga minyak di negara ini miring.

    5. Arab Saudi ($ 0.12/liter atau Rp.1.404,-/L)
    Saya rasa tak ada yang meragukan negara ini untuk membentuk harga murah terhadap BBM di negara ini. Semua orang di dunia ini juga tahu kalo negara ini adalah dedengkotnya petrodollar.

    4. Iran ($ 0.11/liter atau Rp.1.287,-/L)
    Walaupun oleh para ahli negara ini diperkirakan akan kehabisan cadangan minyak pada 74 tahun mendatang, namun negara ini nyatanya tetap memberlakukan harga murah untuk BBM di negara ini.

    3. Nigeria ($ 0.10/liter atau Rp.1.170,-/L)
    Nigeria memiliki cadangan minyak 10 terbesar di dunia. namun juga memiliki catatan konflik yang berkepanjangan, jadi jangan heran jika pemerintah setempat tak ingin membuat rakyat marah dengan harga Bm yang tinggi.

    2. Turkmenistan ($ 0.08/liter atau Rp.936,-/L)
    Entah sebab apa negara ini bisa mempunyai harga yang rendah untuk minyak mereka, yang jelas, negara yang terletak di sekitara perbatasan Asia dan Eropa ini mempunyai harga yang rendah untuk BBM, bahkan harga seliternya lebih murah dari sebungkus mie instan.

    1. Venezuela ($ 0,05 / liter atau Rp.585,-/L)
    Venezuela dipimpin oleh Presiden Hugo Chávez - cukup terkenal untuk orang-orang yang mengikuti politik internasional. Seorang sosialist. Ia melakukan hampir apapun yang ia pikir membantu rakyatnya untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Tentunya dengan harga BBM yang murah, akan lebih mudah rakyat memilih dia kembali pada pemilu.

    BalasHapus
  4. Sebenernya Pemerintah Tidak Mensubsidi BBM ?! - Baru Baca Vivanews Dapat Berita
    "Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Marzuki Ali mengatakan, seharusnya rakyat jangan dibodohi oleh ekonom yang menyatakan kenaikan harga BBM tak berpihak ke rakyat.

    "Banyak pengamat yang tidak clear menjelaskan termasuk Kwik, menyatakan bahwa hasil migas masih surplus, pendapat itu 100 persen benar," kata Marzuki ketika dihubungi di Jakarta, Rabu 28 Maret 2012.

    Namun, kata Marzuki, Kwik tidak menjelaskan bagaimana belanja Anggaran Pendapatan Belanja Negara masih tergantung pada surplus APBN. Jika surplus itu turun, kata Marzuki pemerintah harus mengurangi subsidi, baik subsidi pendidikan, kesehatan, atau infrastruktur. Bahkan, kata dia bisa terjadi pemecatan pegawai negeri."




    Ini Hitungan Pakar Ekonomi tenntang BBM Ada Pak Anggito dan Pak Kwiek kian Gie
    http://kwikkiangie.com/v1/2012/03/kontroversi-kenaikan-harga-bbm/
    Hitungan Kasarnya :
    Indonesia menghasilkan 930.000 Barel/hari, 1 Barel = 159 liter


    * Harga Minyak Mentah = 105 USD per Barel
    ...

    * Biaya Lifting + Refining + Transporting (LRT) 10 USD per Barel

    = (10/159) x Rp.9000 = Rp. 566 per Liter

    * Biaya LRT untuk 63 Milyar Liter

    = 63 Milyar x Rp.566,- = Rp. 35,658 trilyun

    * Lifting = 930.000 barel per hari,

    atau = 930.000 x 365 = 339,450 juta barel per tahun

    * Hak Indonesia adalah 70%, maka = 237,615 Juta Barel per tahun

    * Konsumsi BBM di Indonesia = 63 Milyar Liter per tahun,

    atau dibagi dengan 159 = 396,226 juta barel per tahun

    * Pertamina memperoleh dari Konsumen :

    = Rp 63 Milyar Liter x Rp.4500,-

    = Rp. 283,5 Trilyun

    * Pertamina membeli dari Pemerintah

    = 237,615 Juta barel @USD 105 x Rp. 9000,-

    = Rp. 224,546 Trilyun

    * Kekurangan yang harus di IMPOR

    = Konsumsi BBM di Indonesia – Pembelian Pertamina ke pemerintah = 158,611 Juta barel

    = 158,611 juta barel @USD 105 x Rp. 9000,-

    = Rp. 149,887 Trilyun

    KESIMPULAN:

    1. Pertamina memperoleh hasil penjualan BBM premium sebanyak 63 Milyar liter dengan harga Rp.4500,- yang hasilnya Rp. 283,5 Trilyun.
    2. Pertamina harus impor dari Pasar Internasional Rp. 149,887 Trilyun
    3. Pertamina membeli dari Pemerintah Rp. 224,546 Trilyun
    4. Pertamina mengeluarkan uang untuk LRT 63 Milyar Liter @Rp.566,-

    = Rp. 35,658 Trilyun
    5. Jumlah pengeluaran Pertamina Rp. 410,091 trilyun
    6. Pertamina kekurangan uang, maka Pemerintah yang membayar kekurangan ini yang di Indonesia pembayaran kekurangan ini di sebut “SUBSIDI”
    7. Kekurangan yang dibayar pemerintah (SUBSIDI) = Jumlah pengeluaran Pertamina dikurangi dengan hasil penjualan Pertamina BBM kebutuhan di Indonesia

    = Rp. 410,091 trilyun – Rp. 283,5 Trilyun

    = Rp. 126,591 trilyun
    8. Tapi ingat, Pemerintah juga memperoleh hasil penjualan juga kepada Pertamina (karena Pertamina juga membeli dari pemerintah) sebesar Rp. 224,546 trilyun. Catatan Penting: hal inilah yang tidak pernah disampaikan oleh Pemerintah kepada masyarakat.
    9. Maka kesimpulannya adalah pemerintah malah kelebihan uang, yaitu sebesar perolehan hasil penjualan ke pertamina – kekurangan yang dibayar Pemerintah (subsidi)

    = Rp. 224,546 Trilyun – Rp. 126,591 Trilyun

    = Rp. 97,955 Trilyun

    Artinya, APBN tidak Jebol justru saya jadi bertanya: dimana sisa uang keuntungan SBY jual BBM Sebesar Rp. 97,955 trilyun

    BalasHapus

Saran dan Masukan silahkan

Arsip Blog

Pengikut

Linkedin

Kontributor