Senin, 14 November 2011

Jakarta Siaga Banjir, 646 Personil disiapkan

BERITAJAKARTA.COM — 11-11-2011 15:24
Untuk mengantisipasi genangan air terutama memasuki musim penghujan di wilayah DKI Jakarta, Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta menyiagakan ratusan personil dan sejumlah alat berat, serta menginstruksikan kepada Sudin PU Tata Air di lima wilayah Jakarta untuk siaga terhadap banjir dan siklus lima tahunan. 

Kepala Dinas PU DKI, Jakarta Ery Basworo mengatakan, untuk mengantisipasi genangan dan banjir siklus lima tahunan di Jakarta, pihaknya telah melakukan partisipasi masyarakat melalui Sudin PU Tata Air di lima wilayah Jakarta bersama pihak kelurahan dan kecamatan dengan melakukan kerja bakti. "Selain menyosialisasikan siaga banjir, kami juga mengajak masyarakat untuk peduli terhadap sampah. Jika sampah itu banyak di darat, maka penanganannya akan mudah. Namun, begitu ada di saluran air atau kali tentu menjadi sulit dibersihkan," ujar Ery, usai apel pelaksanaan siaga banjir dan kesiapan peralatan pengendalian banjir, di halaman kantor UPT Alat Perbekalan Dinas PU DKI Jakarta, Jumat (11/11).



Pihaknya, dikatakan Ery akan menyediakan pompa mobile sebanyak 78 unit, 12 unit perahu karet, 38.500 karung pasir, 32 unit truk, 71 unit kendaraan pick up, 25 unit alat berat, 344 unit pompa pengendali banjir di 121 lokasi, 93 unit pintu air pengendali banjir di 34 lokasi, 51 posko piket pengendali banjir di 51 lokasi, titik pantau di 7 lokasi, penakar curah hujan di 17 lokasi, situ dan waduk retensi di 26 lokasi, polder di 47 lokasi, dan 646 personil satgas. "Satgas tersebut akan bertugas mencegah terjadinya genangan. Mereka akan turun membantu masyarakat. Sedangkan, alat harus diperiksa terus, jangan sampai waktunya pengerjaan terjadi masalah," kata Ery.

Untuk mengantisipasi genangan di pemukiman rawan banjir, pihaknya mempunyai sistem peringatan dini. Apabila waduk Katulampa siaga satu, artinya sekitar 6-8 jam airnya akan tiba di pintu air Manggarai, dan tentunya sudah disiapkan dan dicegah oleh satgas tersebut. 

Sedangkan, anggaran untuk satgas penanganan siaga banjir ini menelan biaya sebesar Rp 5 miliar. "Bila nantinya terjadi genangan besar di suatu wilayah, maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah mengkoordinasikan semua dinas-dinas yang bisa menanggulangi bencana, seperti Dinas PU, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB), serta Dinas Pertamanan dan Pemakaman," ucapnya.

Ditambahkannya, menurut BMKG, tinggi curah hujan saat ini sebesar 300 milimeter per bulan. Namun, masalahnya bila terjadi hujan lebat di atas 100 milimeter dalam waktu 2 jam, disarankan semua masyarakat harus siaga. "Bila terjadi seperti itu, titik radius terdekat nanti akan dibantu oleh satgas. Sesuai instruksi gubernur, bila terjadi genangan langsung ditangani satgas," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saran dan Masukan silahkan

Arsip Blog

Pengikut

Linkedin

Kontributor