Kamis, 31 Oktober 2013

Jakarta Bebas "Monyet Kampung"

TEMPO.COJakarta - Sebanyak 29 ekor monyet beserta pawangnya terjaring razia yang digelar oleh Pemerintah Kota Jakarta Timur, Selasa, 29 Oktober 2013. Razia yang dipimpin Wali Kota Jakarta Timur, Krisdianto, ini dilakukan di daerah Cipinang Besar Selatan yang menjadi permukiman para pengamen topeng monyet atau perkampungan topeng monyet.


Sekitar pukul 09.00, Krisdianto beserta puluhan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tiba di kampung topeng monyet. Para petugas langsung masuk ke rumah warga untuk membawa monyet-monyet di sana. 

Tidak ada perlawanan dari pemilik monyet saat Satpol PP membawa monyet dan pawangnya itu masuk ke dalam mobil. "Razia ini sudah sesuai dengan kebijakan Gubernur DKI untuk Jakarta bebas monyet di 2014," kata Krisdianto di sela-sela razia, Selasa.

Krisdianto mengatakan, 29 monyet beserta pawangnya yang dirazia akan dibawa ke kantor Wali Kota Jakarta Timur untuk didata. "Setelah itu, monyet ini akan diperiksa kesehatannya untuk mengetahui ada penyakit atau tidak," ujarnya.

Nantinya, kata Krisdianto, tiap satu ekor monyet akan diganti dengan uang sebesar Rp 1 juta. Adapun untuk pawangnya akan diberi pelatihan oleh Suku Dinas Sosial Jakarta Timur. "Pawangnya juga akan disalurkan pekerjaan," kata Krisdianto

dari kegiatan pembersihan binatang yang bisa lompat dari satu pohon ke pohon lainnya dan dijadikan pencari nafkah untuk sebagian orang ini akhirnya ada solusi dari pemda DKI. sekali lagi terima kasih ya pak.

ada yang tahu gak kalo proses "pendidikan" binatang berbuntut itu sampai dia bisa jadi Sarimin, bisa ke pasar, naek motor dll. Pendidikan keras bahkan ke arah penyiksaan untuk bisa merubah kebiasaan monyet tersebut bahkan rantai besi dan tidak diberikan makan agar nurut perintah majikannya. Kasian yah.

nah coba kita tarik benang merahnya juga dengan keadaan di lingkungan kita, apakah masih ada "monyet kampung" berkeliaran dengan menjual kelucuan sambil diiringi musik "pembangunan" yang ujung ujungnya meminta sepeser uang sebagai imbalan dengan maksud memperkaya majikannya.

dari gang satu ke gang lainnya mengenakan "Topeng Monyet" untuk menghibur masyarakat dengan "Janji Pembangunan" memberikan hiburan semu dengan berbagai "atraksi birokrasi" dengan lagi lagi berujung sepeser rupiah dalam kaleng.

semoga Pemda DKI juga terus membersihkan Topeng Monyet dari segala atraksinya dan menjadikan Jakarta Bebas Monyet  2014. amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saran dan Masukan silahkan

Arsip Blog

Pengikut

Linkedin

Kontributor