Rabu, 13 Maret 2013

Pengobatan Gratis dengan 40 dokter di RW 02

kegiatan yang dilakukan pada hari raya Nyepi ini tepat 12 Maret 2013, jika dibali pasti akan benar-benar sepi tapi ini tidak terjadi di RW 02 Wijaya Kusuma karena pada hari itu berkumpul dari Ikatan Dooter Indonesia dan Pengurus RW 02 beserta perangkat Kelurahan Wijaya Kusuma menyaksikan kegiatan sosial Pengobatan Gratis di Jalan Karya Barat.

Lokasi yang dipilih pernah menjadi saksi POSKO Banjir yang  terjadi awal tahun 2013. masih terasa dalam ingatan banjir yang hampir merendam kelurahan yang memiliki kesamaan nama dengan Wijaya Kusuma menjadi saksi warga RW 02 yang berbondong - bondong untuk mendapatkan pengobatan gratis tersebut. sekilas pandang penulis warga yang hadir antusias untuk memerikasakan kesehatan dan bahkan kesempatan untuk berobat karena selain pemeriksaan juga langsung diberikan obat dari IDI. jika penyakit berat akan di rujuk ke RS terdekat.



bapak lurah Amrin Ismail beserta perangkat juga hadir sebagai tuan rumah mewakili pemerintahan setempat yang merupakan dukungan moral kepada pengurus RW 02. bapak Supomo juga terlihat hadir dilokasi karena beliau juga anggota LMK dari RW 02.

anggota keamanan yang hadir lengkap dari kamtibmas dan kepolisian tanjung duren untuk mengamankan jalannya kegiatan.

lokasi yang bersebelahan dengan rel kereta api memang sedikit menjadi bumbu pada saat kegiatan ini tidak menjadi kendala oleh para dokter yang dari jam 08.00 bertugas melayani masyarakat.

jika ada RW lain yang ingin melakukan kegiatan yang sama bisa menghubungi pengurus RW 02 karena kegiatan ini harus bisa di duplikasi kepada pengurus dan perangkat desa yang lain.

ini menjadi acuan kedepan kepada masyarakat untuk lebih melakukan aksi kecil untuk masyarakat sendiri dan juga bagian dari visi bapak gubernur untuk lebih mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat khususnya level grassroot dan juga menjadi perhatian kepada pemerintah setempat jika masyarakat bisa melakukan segala sesuatunya sendiri tanpa respon aktif dari kelurahan bisa menimbulkan efek yang kurang baik dimana khawatir masyarakat akan menjadi People Power tanpa didampingi oleh pengambil kebijakan. sebenarnya hal ini bisa di jaga dengan membuka saluran komunikasi antara warga dan pemerintah setempat yang selama ini terasa hambar karena media komunikasinya masih dilakukan melalui surat edaran, instruksi atau media baku jadi terlihat kaku padalah jaman sekarang banyak sekali jembatan komunikasi online yang bisa menghubungkan warga dengan pemerintah lokal secara real time.

harapan penulis agar acara seperti ini bisa diinformasikan kepada seluruh warga atau lintas RW agar mereka bisa ikut dalam gerbong perubahan positif melalui cara-cara yang bersahabat dan menyentuh juga kaula muda setempat. karena terlihat panita yang terlibat " maaf" hampir yang sudah berumur padalah angkatan kerja muda banyak sekali di sekeliling kita. pekerjaan rumah kita adalah bagaimana membuat mereka mau terlibat dalam kegiatan positif seperti ini. amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saran dan Masukan silahkan

Arsip Blog

Pengikut

Linkedin

Kontributor