Senin, 03 Desember 2012

MRT=Transportasi Masal Untuk Jakarta


BERITAJAKARTA.COM — 02-12-2012 16:04
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo akan memutuskan kelanjutan nasib Mass Rapid Transit (MRT) dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian. Bahkan, ia pun sempat meminta paparan PT MRT hingga berulang kali. Karenanya, dengan segala risiko, Jokowi sapaan akrab Joko Widodo akan menentukan nasib MRT pada akhir tahun nanti.

Dikatakan Jokowi, prinsip kehati-hatian dalam menentukan kelanjutan MRT memang harus dilakukannya. Terlebih, meski penuh risiko, seorang pemimpin harus berani mengambil keputusan, terutama yang berkaitan dengan rakyat. 

"Akhir tahun saya putuskan dengan segala resikonya. Dalam pikiran saya, kalau semuanya untuk masyarakat kenapa kita harus takut? Kalau kita enggak ambil uang serupiah pun kenapa harus takut?," kata Jokowi, Minggu (2/12).

Jokowi beralasan, dirinya tidak mau proyek MRT akan bernasib seperti monorail, yang meski kajiannya sudah dilakukan puluhan tahun namun tetap mandek di tengah jalan. "Kaya monorail sudah 20-25 tahun lalu direncanakan, cetak biru sudah ada. Kalau tidak segera diputuskan tidak akan jalan," ucapnya.

Dirinya pun masih akan melakukan negosiasi terhadap beban hutang atas pembangunan MRT. Diharapkan Pemprov DKI Jakarta bisa lebih rendah dalam pengembalian hutang MRT. Awalnya diusulkan pengembalian beban hutang yakni 70 persen oleh pemerintah pusat dan 30 persen Pemprov DKI. Namun usulan tersebut ditolak oleh Kementerian Keuangan.

"Selasa saya akan ketemu dengan Menteri Keuangan untuk membicarakan negosiasi. Saya harus membuat kalkulasi, mahal atau tidak. Karena kalau tiketnya mahal maka membebani masyarakat, tapi jika investasinya mahal membebani pemprov," tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saran dan Masukan silahkan

Arsip Blog

Pengikut

Linkedin

Kontributor