Rabu, 12 Desember 2012
PNS Merokok Tunjangan dicabut, setuju ?
Para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta yang selama ini memiliki kebiasaan merokok di kantor tampak harus berhati-hati. Sebab, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama mengancam akan mencabut Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) bagi para PNS yang kedapatan merokok di kantor. Rencananya, kebijakan tersebut segera dimasukkan dalam revisi Pergub No 50 Tahun 2012 tentang Kawasan Dilarang Merokok (KDM).
Ahok, sapaan akrab Basuki T Purnama menyimpulkan, selama ini aturan mengenai larangan merokok di dalam gedung masih mandul. Hal ini lebih disebabkan kurang tegasnya sanksi yang diterapkan. Karena itu, pihaknya segera menyiapkan draf untuk memperkuat implementasi kebijakan tersebut. "Saya sudah meminta tim untuk membuatkan draf-nya. Nanti jika sudah selesai kami serahkan ke Sekda Provinsi DKI supaya bisa disahkan," ujar Basuki, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (11/12).
Dikatakan Basuki, ancaman pencabutan TKD itu diusulkan karena selama ini sanksi yang ada rentan digugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Sebab, Pergub yang ada saat ini hanya mengancam penurunan pangkat kepada PNS yang kedapatan merokok di tempat-tempat umum. "TKD itu paling kecil Rp 2,9 juta. Kalau ini bisa berjalan, tentu bisa jadi shock therapy," katanya.
Tak hanya itu, sanksi tegas juga akan diberikan kepada pengelola gedung yang lemah dalam mengawasi aktivitas perokok. Pengusaha angkutan umum, sambungnya, juga diwajibkan menerapkan aturan tersebut di seluruh armadanya.
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi menambahkan, pihaknya mendorong Pemprov DKI memperkuat pengawasan terhadap Pergub tentang kawasan dilarang merokok. Terlebih, hingga saat ini masih banyak ditemukan pelanggaran. "Intinya, kami mendukung Pemprov DKI untuk memperkuat pengawasannya," kata Tulus.
Berdasarkan hasil penelitian, kata Tulus, sebanyak 45 persen pelanggaran masih terjadi dan kebanyakan dilakukan oleh PNS di kantor-kantor pemerintahan. Dirinya pun sepakat jika ada sanksi yang tegas kepada pelanggar. Selain itu diusulkan juga agar ada pos pengaduan. Bahkan, ke depan diharapkan tidak boleh ada lagi rokok, serta tidak ada puntung dan tidak ada asbak.
Sementara itu, berdasarkan survei YLKI, 50 persen mal dan perkantoran di Jakarta masih melanggar aturan dan 98 persen hotel serta restoran juga masih belum melaksanakan Pergub 50 Tahun 2012 tersebut.
Bahkan merujuk pada hasil survei Swisscontact Indonesia, sebuah LSM yang tergabung dalam koalisi masyarakat anti asap rokok, terungkap baru 15 ribu lokasi yang taat pada aturan dilarang merokok dari jumlah yang diharapkan mencapai 50 ribu lokasi.
Sementara itu, salah satu PNS yang bekerja di Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan (Diskominfomas) DKI Jakarta yang enggan disebut namanya menyatakan ketidaksetujuan atas sanksi pencabutan TKD bagi PNS yang kedapatan merokok di kantor. "Jangan semua dong, paling tidak dipotong berapa persen saja TKD-nya. Sebab kalau semua dicabut tentu ini sangat terasa buat kami," katanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Labels
Jakarta
kelurahan
dki
banjir
Wijaya Kusuma
jakarta barat
RW
Kecamatan
layanan masyarakat
LMK
RT
apbd
bank sampah
ktp
pemimpim masa depan
posko banjir
PKK
anggaran
e-ktp
gratis
karang taruna
peluang bisnis
pemberdayaan masyarakat
puskesmas
IMB
apbn
biaya
chip
dirjen keuangan
dprd
forum
grogol petamburan
hijau
jalan
pajak
pengangguran
rumah
rusak
sampah plastik
surabaya
syarat
terbaik
walikota
warga
10 november
BLUD
BPPMI
CSR
Dekel
HUT
KJK-PEMK
Kartu keluarga
Luas wilayah
P2SEM
PAUD.Posyandu
RSUD
Sragen
TP PKK
Ulang tahun
akte cerai
akte kematian
akte lahir
alanda kariza
ambulance
apotik
asean
badan
bandara
barat
bazis
belajar
budiono
campak
capacity building
cpns
cycling
dana ppmk
dewan
earth
film
funbike
fungsi
gakin
go green
gubernur
hadiah
imunisasi
indonesian future leader
indonesian youth confrence
informasi
informasi balai kota
institusi hukum
istiqlal
jalan tol
jasa
keluarga
kemayoran
kemiskinan
kk
koalisi
kodam jaya
komunikasi
komunitas
koperasi
kota
krendang
layanan pemakaman
lsm komunitas
meleset
movies
musuh masyarakat
narkotika
nasional
no telp
outsourcing
padi
pahlawan
pajak bumi dan bangunan
pekan
pelabuhan
pelantikan
pemda
pemprov jatim
pemuda
pemudi
penting
petani
pns
polio
pt inaben jaya nusantara
ramadhan
seleksi
sensus
soekarno
sumur biopori
tambora
transportasi
walk in interview
wapres
yatim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saran dan Masukan silahkan